RSS
Facebook
Twitter

Minggu, 06 November 2016

Gemerlap REFORMASI

          "Pa, kita sekarang ini kita di jaman apa sih?"Tanya seorang anak berumur 9 tahun. Ayahnya menjawab," Kita hidup di jaman reformasi nak"."Itu jaman apa pak? Itu setelah Holosin?"Tanya anaknya lagi. Dengan sabar ayahnya menjawab," Jadi zaman reformasi itu ya zaman kita sekarang tinggal. Reformasi  merupakan suatu perubahan yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diwariskan oleh Orde Baru atau merombak segala tatanan politik, ekonomi, social dan budaya yang berbau Orde baru. Atau membangun kembali, menyusun kembali."."Oh papa ngomongin tentang pembagian masa di Indonesia toh, kalo gitu bedanya sama revolusi itu apa?"." Revolusi itu perombakan tatanan kehidupan secara besar-besaran hingga ke dasarnya, tapi kalo reformasi itu istilahnya cuma kulit-kulitnya doang tapi dasarnya tetap sama, kayak kita dasarnya tetap demokrasi tapi caranya yang diubah, lebih diberi kebebasan lagi di saat reformasi karena saat orde baru, kebebasan kita untuk berpendapat dan segalanya benar-benar dikekang.".
" Pah, berarti kita untung dong tinggal di zaman reformasi...",tanya anak itu." Yah, ada untung dan juga ruginya sih....". " Untungnya tuh....
 1. Praktik Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (kkn) di kalangan para pejabat pemerintahan dan pengusaha dalam kegiatan perekonomian nasoinal semakin banyak ditemukan bukti-buktinya.


2.  Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik
       Hal ini ditunjukkan dengan mulainya diadakan pemilu yang benar-benar demokratis, kemudian pemilihan presiden secara langsung pada tahun 2004 dengan terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudoyono, kemudian kemunculan beberapa partai politik setelah seleksi yang berjumlah 48 yang sebelumnya hanya boleh ada 3 partai poltik pada masa orde baru. Selain itu dibuka lagi hak-hak untuk mengemukakan pendapat rakyat dalam berbagi media pers, karya sastra, seni dan juga melalui berbagai demonstrasi.
 

3.  Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi

Ruginya juga ada sih, yaitu....

.1.  Timor Timur lepas dari wilayah republik Indonesia
Saat itu, sebenernya Pak Habibie udah yakin meskipun di kasih referendum pun, rakyat Timor-timur pasti akan tetap milih gabung ke Indonesia, karena pokoknya timor-timur itu dah di enakin lah istilahnya. Tapi ternyata hasilnya berkata lain, kalo sebagian besar warga Timor-timur milih untuk melepaskan diri dari Indonesia. Banyak orang yang memandang Pak Habibie gagal untuk mempertahankan integritas bangsa, tapi itu salah satu taktik beliau juga untuk meringankan kondisi ekonomi di Indonesia. Karena Timor-timur itu agak  menyusahkan pemerintah dan kalo emang gak mau gabung ngaain dipertahankan begitu pikir Habibie.
2.    Konflik antar kelompok etnis bermunculan di berbagai daerah
    Masalah ini secara kontras muncul juga dimasa ini, terutama di masa Jokowi dengan istilah revolusi mental dengan mengedepankan gotong royong, kerja keras, dan integritas. Tapi nyatanya masih ada saja proses disintegrasi bangsa yang baru- baru ini terjadi seperti Aceh singkil dan Tolikara, selain itu juga masalah sebelum era Jokowi yaitu GAM dan OPM.
3.    Adanya perangkapan jabatan yang membuat pejabat bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi penuh pada jabatan publik yang diembannya
Hal ini sudah mulai dapat diatasi pada pemeritahan Jokowi di mana orang yang menjadi menteri harus melepas kedudukannya di dalam partai politik termasuk jika ia tadinya menjadi ketua umum di partai politik itu."." ohhh... gitu toh pak".''Ya itulah kurang lebih tentang reformasi yang bisa papajelasin ke kamu nak."











Ya...... begitulah setidaknya yang bisa aku sampaikan pada anakku kelak bila ditanya tentang reformasi..

2 komentar: